BIOPORI
Air adalah salah satu bagian terpenting didalam kehidupan kita, saat ini sumber air terbesar yang dimanfaatkan oleh manusia berasal dari air tanah. Di daerah perkotaan, air tanah sudah berkurang hal ini disebabkan oleh semakin sempitnya lahan terbuka yang berfungsi sebagai peresapan air hujan, banyak lahan produktif beralih fungsi menjadi perumahan, ruko dll. Dengan berkurangnya peresapan maka air hujan langsung mengalir kesungai yang selanjutnya menuju ke laut.
Merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kelestarian sumber air, langkah nyata kita (sekecil apapun) guna mengembalikan air hujan menjadi air tanah harus segera kita lakukan seperti membuat sumur resapan atau membuat biopori di sekitar rumah kita.
Untuk membuat sumur resapan dibutuhkan lahan yang agak luas dengan ukuran lebar 1m kedalaman 2 – 3m, mungkin hal ini salah satu kendala apabila kita yang berada diperkotaan ingin membuat sumur resapan karena ketersediaan lahan terbuka di pemukiman perkotaan sangat minim. Berbeda dengan lubang resapan biopori yang tidak membutuhkan lahan yang luas sekitar 30 cm² berkedalaman 80 – 100 cm, dengan biaya yang murah kita dapat membuatnya dengan leluasa di sekitar rumah kita.
Biopori merupakan suatu lubang dengan diameter ± 3” berkedalaman antara 80 – 100 cm yang berguna untuk lubang resapan air hujan, biopori juga bisa difungsikan sebagai lubang kompos dari bahan sampah daun kering, maupun sampah basah. Biaya pembuatannya sangat murah sehingga beberapa daerah khususnya diperkotaan sudah menerapkan sistem resapan menggunakan biopori, seperti di daerah “Kampung Terapi” RW 03 Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang yang sudah mempunyai lebih dari 100 lubang biopori sehingga di daerah tersebut sudah bebas banjir.
ALAT DAN BAHAN
Dengan menggunakan alat yang sederhana kita bisa membuat lubang biopori di sekitar rumah kita, idealnya jarak antar lubang adalah sekitar 3 meter namun hal tersebut tergantung kebutuhan dan juga lokasinya, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
-
Alat pembuat lubang, ada yang berbentuk screw dan juga ada yang berbentuk garpu (seperti supit kepiting)
-
Pipa paralon Ø 3”, panjang 30 cm beserta tutupnya yang sudah dilubangi
-
Semen
-
Pasir
-
Centong/cetok
-
Linggis
CARA MEMBUAT BIOPORI
-
Gali tanah dengan linggis kedalaman 30 cm, hal ini dimaksud untuk mempermudah alat pembuat lubang bekerja
-
Teruskan membuat lubang dengan pelubang biopori hingga kedalaman 80 – 100 cm
-
Masukkan pipa paralon sampai tepi pipa rata dengan permukaan tanah, pipa berfungsi sebagai penahan tanah disekitar lubang agar tidak longsor
-
Masukkan daun-daun kering, sampah basah ke dalam lubang sampai penuh, hal ini dimaksud agar sampah terurai oleh cacing dan menjadi kompos
-
Tutupi lubang dengan tutup paralon, jika tidak ada tutup paralon maka bisa diganti dengan roster/angin-angin.
Setelah semuanya selesai, untuk selanjutnya yang kita lakukan adalah pemeliharaan seperti memeriksa tutup biopori apakah lubangnya tersumbat sampah, untuk memanen kompos yang ada di lubang biopori kita perlu waktu antara 2 – 3 minggu, setelah dipanen komposnya maka lubang harus kita isi lagi dengan sampah daun kering/basah.
Bagaimana ? lumayan kan, dengan biopori manfaat yang kita peroleh adalah :
-
lingkungan kita terbebas dari genangan air
-
yang berarti terbebas pula dari nyamuk
-
kita juga kita dapat kompos untuk pupuk tanaman
-
yang lebih penting adalah kita sudah berusaha menjaga kelestarian sumber air bawah tanah.
SELAMAT MENCOBA
Warning : Jangan lupa, baca juga tulisan lainnya di blog ini.
bisa dicoba di kampung ku makasih tulisannya bermutu ditunggu tulisan lainnya.
terinakasih telah membaca tulisan saya, ditunggu saran atau ide2 yang lainnya.
tambah mantabz
terimakasih
alatnya beli dimana n harganya berapa
alatnya kami buat sendiri meniru dari gambar yang ada di google, informasi harga alat sekitar Rp.150.000,-
untuk mengganti isi biopori biasanya berapa hari sekali trimz.
hal itu tergantung dengan sering atau tidaknya air masuk lubang biopori, apabila sering masuk ( seminggu 3 kali) maka dalam waktu 3 minggu isi biopori sudah berubah jadi kompos dan siap untuk dipanen untuk selanjutnya diganti dengan isian yang baru
biopori dah merata di jkt, da inovasi lainkah?
kami senantiasa mencari inovasi-inovasi baru maupun pengembangan inovasi yang sudah ada, yang terbaru adalah inovasi pengolaan limbah popok bayi yang kami ola menjadi kerajinan dan jelinya kami ola menjadi pupuk.
thanx info’y… akan saya coba
Mas, berapa harga alat untuk buat lubang bioporinya and dimana bisa dapatkan?
Bisa minta tolong emai ke saya!
Bor untuk membuat lubang biopori kami dapat bantuan dari DKP kota Malang, kalau beli kisaran harganya sekitar 150ribu
Sangat bermanfaat, terima kasih sharingnya. Kalau untuk alat sepertinya dari IPB secara resmi sudah menjual sendiri di http://www.biopori.com
Pak, kalo badan paralon yang masuk ke dalam tanah, ada lubang-lubang dindingnya atau hanya lubang bawahnya saja. Mohon diperlihatkan paralonnya. Terima kasih.
Pipa paralon yang masuk ke tanah berfungsi sebagai penahan agar tanah bagian atas tidak longsor, jadi pipa boleh di lubangi boleh tidak di lubangi.
kalo dibor sekitar 30 centian udah ada airnya gimana ???
kami belum pernah mengalami hal seperti itu, kalau menurut saya karena fungsi biopori adalah sebagai resapan air maka jika hal itu terjadi sebaiknya pindah tempat saja
Pak, boleh tanya, bagaimana memanen kompos biopori? Apakah kompos diangkat dengan mengebor kembali lubang biopori? Bila demikian, bagaimana cara menjaga agar pipa yang tertanam tidak cepat rusak? Terima kasih, ya.
biasanya kami memanen kompos biopori dengan cara diambil dengan tangan atau memakai alat seperti centong sehingga tidak merubah pipa yang tertanam dan juga tidak ngebor lagi, cukup diambil dengan tangan biasa
ada treatment khusus ngga kalo musim kemarau ?
maksudnya treatment khusus itu apa, mohon dijelaskan
perlakuan khusus Pak, misalkan harus di siram ato didiemin aja cukup, dsb.
pada saat musim kemarau gak ada perlakuan khusus karena tingkat kelembaban tanah didaerah kami cukup tinggi karena pada kedalaman sekitar 1 mtr tanah masih lembab tidak kering
di skull q jg udh dh bioporii loo…..
dimana itu, mungkin bisa juga dishare disini barangkali ada cara lain yang beda dalam pembuatan biopori
@gatotabe;
kalo boleh sedikit sharing, ada yg menulis artikel di bbrp forum, membuat lubang resapan biopori yg diisi larutan garam. dan penulisnya meng-klaim metode nya berhasil dan efektif.
yg saya tidak mengerti, apa penjelasan ilmiahnya garam dengan daya resapan air di tanah?
apakah garam bisa membentuk pori-pori di tanah?
mungkin ada informasi ttg hal ini ?
sumber referensi:
http://www.kaskus.co.id/thread/5142ba7a20d7192712000005/pembuatan-biopori–sumur-resapan
http://forum.kompas.com/green-global-warming/247706-pembuatan-biopori-dengan-air-garam.html
kami belum pernah mencoba seperti itu ( diberi garam), ada beberapa pendapat ilmiah apabila lubang resapan diberi larutan garam yaitu garam bersifat sebagai bahan stabilisasi dapat menurunkan kadar air ditanah, garam juga bisa berfungsi untuk membuka pori pori tanah karena garam adalah senyawa ionik ( kation dan anion ) dan apabila dicampur dengan air akan menjadi larutan yang bisa menghantarkan listrik/ larutan elektrolit.
Larutan elektrolit inilah yang bisa membuat proses elektroporasi terjadi, yaitu merupakan metoda yang menggunakan kejutan listrik untuk memperbesar pori pori membran sel ( dalam konteks ini kita maksudkan adalah pori pori tanah ) sehingga dapat meningkatkan permeabilitas membran
iya, anda benar.
kebetulan dari sumber lain saya mendapat info kalo larutan garam itu bisa membuat tanah terurai apabila terkena garam tsb.
cuma ada faktor negatif dari pemakaian garam ini, karena sifat nya itu, garam juga menjadi polutan bagi tanah. mungkin kadar pemakaian nya harus diatur.
sebenarnya kalo tujuan pembuatan biopori ini untuk menunjang lingkungan hidup, maka pemakaian garam ini tidak sesuai lagi.
terima kasih,atas info&pencerahannya,selama ini hanya meraba2 bagaimana sebenarny biopori,sekarang sudah ada gambaran yang jelas,kedepan semoga lebih bermanfaat,dirumah sudah pakai resapan konvensional,air hujan disalurkan ke sumur resapan berbentuk kolam,ukuran 2*1m,dalam 1,5m,apakah masih dibutuhkan biopori? saya ingin buat biopori untuk megatasi problem sampah rumah tangga,dengan 4 anggota keluarga,ada saran jumlah,ukuran,tehnik pelaksanaannya dilapangan?terimakasih.
bila dengan sumur resapan sudah mampu mengatasi air hingga tidak menggenang maka biopori tidak dibutuhkan lagi. Untuk mengatasi sampah rumah tangga harus dipilah dahulu mana sampah basah (sayur mayur, daun, buah dll.) dan mana sampah kering ( gelas aqua, botol, kardus dll), untuk sampah basah bisa diolah di tong komposter yang nantinya akan menjadi pupuk sementara sampah kering dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan atau bisa dijua. Selamat mencoba
saya sangat tertarik dengan biopri,dan akan mencoba mempraktekan di tempat saya,trutama ibu pkk nya, apakah harus setiap rumah itu ada biopori nya…? dan kalo pesan bor nya di bapak bagaiamana caranya
kalau memang lokasinya memungkinkan untuk dibuatkan biopori setiap rumah itu sangat bagus, sebab dengan begitu air hujan yang akan kembali menjadi air tanah akan semakin banyak. Untuk bor kami tidak membuat sendiri, kebetulan kami dapat bantuan dari DKP kota Malang.
thank you informasi nya…
Thx om. berguna buat pelajar:D
haruska di dalamnya di buat pipa? dan apa nama tutunya tersebut,..??? lalu haruskan disemen pinggir lubang itu..>???
fungsi dari pipa adalah untuk menahan tanah dibagian atas agar tidak longsor sehingga pipa yang dibutuhkan cukup sepanjang 30cm, diameter 3″ dan untuk tutup bisa buat sendiri dari bekas tutup kaleng kue atau yang sesuai dengan ukuran pipa, bisa juga beli tutup pipa paralon (PVC) yang tersedia ditoko bangunan.
izin copy yaa, buat tugas 😀
Kalau untuk di selokan yang terendam air,apakah bisa dibuat lubang biopori?
Kalau untuk selokan lebih baik dibuatkan sumur resapan yang ukurannya menyesuaikan lokasi dg kedalaman 1 mtr